AI dan Sentuhan Manusia dalam Industri Kreatif

A

AI atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kemampuan manusia, seperti mengenali wajah, menghasilkan teks, atau menciptakan gambar. AI telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan kemunculan generative AI, perdebatan antara AI dan sentuhan manusia dalam industri kreatif. Yaitu AI yang mampu menghasilkan konten kreatif secara otomatis, seperti tulisan, musik, atau seni.

Generative AI telah menimbulkan banyak perdebatan tentang dampaknya terhadap industri kreatif, yaitu industri yang melibatkan proses kreatif manusia, seperti penulis, desainer, editor, musisi, dan seniman. Apakah generative AI akan mengancam pekerjaan dan karya mereka? Apakah generative AI akan menggantikan peran mereka dalam menciptakan konten kreatif? Apakah generative AI akan mengurangi nilai dan makna dari karya kreatif manusia?

Dalam artikel ini, saya akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa AI dan manusia tidak harus bersaing, tetapi bisa bekerja sama dalam industri kreatif. Saya juga akan berpendapat bahwa sentuhan manusia tetap penting dan tidak akan mudah digantikan oleh AI dalam industri kreatif.

1. Kolaborasi antara AI dan Manusia dalam Seni

Salah satu contoh kolaborasi antara AI dan manusia dalam seni adalah proyek Théâtre D’opéra Spatial, sebuah karya seni yang dibuat menggunakan Midjourney, sebuah aplikasi generative AI yang mampu menghasilkan gambar berdasarkan teks. Proyek ini dimenangkan oleh Jason Allen, seorang seniman asal Amerika Serikat, dalam sebuah kompetisi seni di tahun 2022.

Théâtre D’opéra Spatial adalah sebuah instalasi seni yang menampilkan gambar-gambar yang dihasilkan oleh Midjourney berdasarkan teks-teks opera klasik, seperti Carmen, La Bohème, dan Aida. Gambar-gambar tersebut diproyeksikan di dinding ruangan dengan suara musik opera yang sesuai. Proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara teks, gambar, dan suara dalam seni opera.

Namun, proyek ini bukanlah hasil dari AI semata. Allen juga berperan penting dalam memilih teks-teks opera yang digunakan sebagai input untuk Midjourney, mengedit gambar-gambar yang dihasilkan oleh Midjourney agar sesuai dengan visinya, dan menyusun gambar-gambar tersebut menjadi sebuah instalasi seni yang harmonis. Dengan kata lain, Allen menggunakan AI sebagai alat untuk membantu proses kreatifnya, bukan sebagai pengganti dari kreativitasnya.

2. Kolaborasi antara AI dan Manusia dalam Musik

Contoh lain dari kolaborasi antara AI dan manusia dalam musik adalah proyek Endel, sebuah aplikasi generative AI yang mampu menghasilkan musik ambient secara real-time berdasarkan faktor-faktor seperti lokasi, cuaca, waktu, dan aktivitas pengguna. Proyek ini didirikan oleh Oleg Stavitsky, seorang musisi dan pengusaha asal Rusia.

Endel adalah sebuah aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pengguna dengan menyediakan musik ambient yang sesuai dengan keadaan mereka. Aplikasi ini menggunakan algoritma generative AI yang menganalisis data lingkungan pengguna dan menghasilkan musik ambient yang disesuaikan dengan data tersebut. Misalnya, jika pengguna sedang berada di kota yang hujan, aplikasi ini akan menghasilkan musik ambient yang berisi suara hujan, petir, dan angin.

Namun, proyek ini juga melibatkan manusia dalam proses kreatifnya. Stavitsky dan timnya bertanggung jawab untuk membuat sound palette, yaitu kumpulan suara-suara dasar yang digunakan oleh algoritma generative AI untuk menghasilkan musik ambient. Sound palette ini dibuat dengan menggunakan instrumen musik, rekaman lapangan, dan suara-suar
a sintetis. Dengan kata lain, Stavitsky dan timnya menggunakan AI sebagai alat untuk mengembangkan musik ambient, bukan sebagai pengganti dari musikalitas mereka.

3. Kolaborasi antara AI dan Manusia dalam Tulisan

Contoh ketiga dari kolaborasi antara AI dan manusia dalam tulisan adalah proyek ChatGPT, sebuah aplikasi generative AI yang mampu menghasilkan teks berdasarkan input pengguna. Proyek ini dikembangkan oleh OpenAI, sebuah organisasi penelitian AI yang didirikan oleh sejumlah tokoh terkenal, seperti Elon Musk, Peter Thiel, dan Reid Hoffman.

ChatGPT adalah sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman berkomunikasi dengan AI yang menyenangkan dan menarik. Aplikasi ini menggunakan algoritma generative AI yang mampu mempelajari pola bahasa dari data teks yang besar dan menghasilkan teks yang relevan, koheren, dan kreatif berdasarkan input pengguna. Misalnya, jika pengguna mengetikkan “Halo, apa kabar?”, aplikasi ini akan menghasilkan teks seperti “Halo juga, kabar baik. Kamu lagi ngapain?”.

Namun, proyek ini juga melibatkan manusia dalam proses kreatifnya. OpenAI dan timnya bertanggung jawab untuk memilih data teks yang digunakan sebagai sumber belajar oleh algoritma generative AI, mengatur parameter dan batasan yang diberikan kepada algoritma generative AI, dan memantau kualitas dan etika dari teks yang dihasilkan oleh algoritma generative AI. Dengan kata lain, OpenAI dan timnya menggunakan AI sebagai alat untuk menciptakan teks, bukan sebagai pengganti dari penulisan mereka.

Kesimpulan

Dari ketiga contoh di atas, kita bisa melihat bahwa AI dan manusia tidak harus bersaing, tetapi bisa bekerja sama dalam industri kreatif. AI bisa menjadi alat yang membantu manusia dalam meningkatkan produktivitas, kualitas, dan variasi dari karya kreatif mereka. Manusia bisa menjadi pengendali yang memberikan arahan, visi, dan nilai dari karya kreatif mereka.

Selain itu, kita juga bisa melihat bahwa sentuhan manusia tetap penting dan tidak akan mudah digantikan oleh AI dalam industri kreatif. Sentuhan manusia adalah hal yang memberikan makna, emosi, dan keunikan dari karya kreatif manusia. Sentuhan manusia adalah hal yang membuat kita bisa berhubungan dengan karya kreatif manusia. Sentuhan manusia adalah hal yang membuat kita bisa menghargai karya kreatif manusia.

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa AI tidak akan menggantikan peran manusia dalam industri kreatif. Sebaliknya, AI akan menjadi mitra yang mendukung peran manusia dalam industri kreatif. Saya percaya bahwa kolaborasi antara AI dan manusia akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan bagi masyarakat luas.

https://www.weforum.org/agenda/2024/02/ai-creative-industries-davos/
https://impactor.app/blog/teamwork-and-creative-thinking/
https://govisually.com/blog/ai-vs-humans/

About the author

Ahmad Nur Huda

Passionate about the digital world, thrive on creating captivating web designs and optimizing paid ad campaigns. Part time content writing and creation learner.

Get in Touch

Please send your email directly to m.nurulhuda467@gmail.com or throgh my social channels below: